Baru pertama kali saya mengemis cinta pada seorang wanita. Dia adalah sosok wanita yang membuat saya meringis ketika kita terputus tali kasih. Satu tahun sudah kami lost kontak, ga ada kabar sedikitpun. Memang saya sengaja ga mau denger kabar dia. Mungkin karena terlalu sakit hati.

Beberapa minggu kebelakang kita ada kontak lagi, saya yang memulai. Namun saya masih bingung untuk apa saya kontak dia lagi. Pertama saya ambil dari sisi baiknya, silaturahmi. Tapi beberapa hari kebelakang saya malah ingin balikan lagi sama dia, dan saya mulai meringis seperti gelandangan yang meminta belas kasihan dari orang-orang yang lewat didepannya. Saya meringis meminta cinta dia. Rasanya seperti orang bodoh!

Awalnya dia respon positif berkomunikasi lagi sama saya, yah mungkin dia juga menyimpan rasa rindu yang terpendam, mungkin! Semakin lama, sampai saat ini dia mulai berubah dan sedikit menjaga komunikasi sama saya. Kemudian saya mulai berfikir dan "ah ga mungkin kita bisa bersama lagi" cetusku dalam hati. Karena semenjak kita komunikasi lagi perasaan saya biasa saja, ga ada getaran-getaran seperti dulu. Terus atas dasar apa saya meringis mengemis cinta dia? Mungkinkah hanya ingin membalas semua sakit hati saya dulu? atau apa?

Namun sekarang pikiran saya mulai terbuka. Untuk apa mengejar yang yang tak perlu dikejar. Perlahan saya juga mulai menjaga komunikasi, menjaga jarak sama dia. Demi kebaikan kita juga tentunya. Saya khawatir kalau nanti bersatu lagi, akan ada yang tersakiti lagi seperti dahulu. Selain itu juga, saya kembali lagi bepegang taguh pada prinsip saya dulu, bahwa saya bukan pengemis cinta, dan ga akan lagi mengemis cinta untuk kedepannya. Mungkin.
 
© 2018 Cucunguk Rieut All Rights Reserved. | Privacy Policy | Disclaimer | Kontak - Aku Blogger
Top